Untuk menjadikan Trading Forex for living, sebaiknya dilakukan bertahap. "Seperti buka online shop kecil-kecilan, jadi anggap trading ini sambilan dulu. Jalani dulu pelan-pelan, pahami betul lalu makin lama digedein," Saran sang Ahli
Dibutuhkan waktu yang panjang untuk benar-benar paham seluk-beluk perdagangan valas. Itupun harus belajar serius dan tekun.
Selama masa belajar itulah, seorang trader forex bisa perlahan-lahan membesarkan investasinya.
Jangan Anda berpikir bahwa meningkatkan jumlah transaksi, misalkan menjadi 10–12 kali dalam sehari, akan membawa Anda kepada keuntungan yang lebih besar. Menurut Sang Ahli, hal itu sama seperti bila Anda menjadi sopir angkutan yang bekerja melebihi kapasitas kerja harian. Anda akan menjadi lebih tidak fokus dan kelelahan, sehingga akan berakhir pada kecelakaan. Dalam forex trading, kecelakaan akan mengakibatkan kerugian.Jadi, kontrol emosi dan kemampuan anda ketika melakukan transaksi trading.
Tidak sedikit orang yang terjun bebas (langsung) ke dunia Forex trading dan merasa tidak perlu belajar lebih dahulu. Padahal justru, mencoba-coba dan langsung bertransaksi bisa mengakibatkan kerugian yang banyak.
Trading Forex adalah sebuah mekanisme perdagangan bisnis. Bila Anda melihatnya sebagai sebuah permainan, bagi saya tidak ada masalah, karena mental semacam ini membuat Anda tertantang untuk mencoba dan menguasainya. Namun, berpikir bahwa forex adalah sebuah sarana bermain akan membuat Anda mengalami kerugian.
Anggaplah Trading Forex sebagai sebuah bisnis. Luangkanlah waktu untuk belajar, toh Anda juga menempuh perjalanan akademis panjang untuk bisa meraih sebuah gelar. Bila Anda berani membayar mahal untuk akademis, siapkan juga waktu dan dana yang sama saat Anda ingin memulai bisnis dan transaksi trading forex.
Bila Anda pemula atau baru saja mengenal dunia Trading , perlu sekali untuk banyak belajar, karena yang sudah uzur (lama) bertransaksi forex pun masih terus belajar. Janganlah Anda pelit atau malas bahkan ogah- ogahan dalam belajar, gunakanlah banyak waktu untuk Anda mengenal lebih dalam dunia ini. Toh sama juga bila Anda baru mulai bekerja, pasti ada yang namanya training.
Dibutuhkan waktu yang panjang untuk benar-benar paham seluk-beluk perdagangan valas. Itupun harus belajar serius dan tekun.
Selama masa belajar itulah, seorang trader forex bisa perlahan-lahan membesarkan investasinya.
Jangan Anda berpikir bahwa meningkatkan jumlah transaksi, misalkan menjadi 10–12 kali dalam sehari, akan membawa Anda kepada keuntungan yang lebih besar. Menurut Sang Ahli, hal itu sama seperti bila Anda menjadi sopir angkutan yang bekerja melebihi kapasitas kerja harian. Anda akan menjadi lebih tidak fokus dan kelelahan, sehingga akan berakhir pada kecelakaan. Dalam forex trading, kecelakaan akan mengakibatkan kerugian.Jadi, kontrol emosi dan kemampuan anda ketika melakukan transaksi trading.
Tidak sedikit orang yang terjun bebas (langsung) ke dunia Forex trading dan merasa tidak perlu belajar lebih dahulu. Padahal justru, mencoba-coba dan langsung bertransaksi bisa mengakibatkan kerugian yang banyak.
Trading Forex adalah sebuah mekanisme perdagangan bisnis. Bila Anda melihatnya sebagai sebuah permainan, bagi saya tidak ada masalah, karena mental semacam ini membuat Anda tertantang untuk mencoba dan menguasainya. Namun, berpikir bahwa forex adalah sebuah sarana bermain akan membuat Anda mengalami kerugian.
Anggaplah Trading Forex sebagai sebuah bisnis. Luangkanlah waktu untuk belajar, toh Anda juga menempuh perjalanan akademis panjang untuk bisa meraih sebuah gelar. Bila Anda berani membayar mahal untuk akademis, siapkan juga waktu dan dana yang sama saat Anda ingin memulai bisnis dan transaksi trading forex.
Bila Anda pemula atau baru saja mengenal dunia Trading , perlu sekali untuk banyak belajar, karena yang sudah uzur (lama) bertransaksi forex pun masih terus belajar. Janganlah Anda pelit atau malas bahkan ogah- ogahan dalam belajar, gunakanlah banyak waktu untuk Anda mengenal lebih dalam dunia ini. Toh sama juga bila Anda baru mulai bekerja, pasti ada yang namanya training.
(*Dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment